SINTETIK BIOLOGI
Sekilas
Tentang Ilmu Sintetik Biologi
Source: google.com
Dewasa ini kata synthetic biology mulai tidak asing tedengar di
masyarakat. Seiring berjalannya waktu, synthetic biology menjadi ilmu baru yang mulai digemari
di berbagai kalangan, selain sebagai ilmu terapan yang bermanfaat bagi manusia,
sintetik biologi juga memiliki prospek
yang menjanjikan untuk kedepannya.
Syntetic biologi
merupakan bidang baru yang berkembang pesat, perpaduan antara ilmu Biologi yang dipadukan
dengan ilmu Teknik
dengan tujuan
untuk menciptakan urutan DNA (Deoxyribonucleic
acid) baru yang tidak ada di alam, sehingga menghasilkan fungsi dan
sistem dalam biologi yang benar-benar baru. Perkembangannya synthetic biology
tentunya tidak terlepas dari dorongan dan didukungan bidang ilmu lain seperti
teknologi Komputasi, Kimia, Nanoteknologi, dan
kemajuan teknik pengujian di laboratorium.
Rekayasa genetik menggunakan materi dari
sebuah sel, dengan mentrasfer gen ke organisme induk agar memiliki ciri-ciri
serupa. Berbeda dengan synthetic biology yang berusaha menciptakan fungsi dan
sistem biologi baru, bahkan organisme baru.
Proyek untuk memproduksi molekul
khusus dalam jumlah yang banyak, seperti Biofuel.
Dilakukan dengan menciptakan rantai DNA secara sintetis dan memasukkannya ke
dalam organisme induk untuk memulai proses dari awal hingga akhir. Analogi
hubungan ini seperti software
dengan hardware
komputer. Ada
juga proyek lebih besar yang berupaya mendesain gen berbeda dari gen asal.
Dewasa ini, Ilmuwan sudah
banyak yang bisa memetakan berbagai gen dan mensintesanya. Namun masih banyak
hal kompleks yang belum terkuak melibatnya gen dalam jumlah yang sangat banyak. Tantangan terbesar dalam synthetic biology
adalah ketidakmampuan dalam memprediksi secara akurat atas sistem biologis yang
kompleks. Contohnya adalah saat memproduksi sebuah bahan. Mungkin mudah
menemukan cara baru membuatnya, namun cukup sulit untuk memperkirakan berapa
banyak jumlah bahan yang dihasilkan melalui cara itu. Cara satu-satunya adalah
dengan cara trial and error yang memakan banyak waktu dan biaya.
Bidang ini dapat digunakan
untuk memproduksi berbagai produk baru yang bermanfaat. Dampaknya tentu
penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat.Salah satu contohnya adalah penanganan penyakit malaria yang telah
membunuh 655.000 orang di dunia pada 2010. Synthetic biology akan berperan penting mengatasinya.
Yang terjadi saat ini, obat antimalaria bergantung pada bahan yang mengandung
artemisin. Zat kimia tersebut diperoleh dari tanaman bernama Sweet wormwood (Artemisia annua) yang
banyak tumbuh di Asia dan Afrika. Sayangnya, kini produksi artemisin terhambat
karena habitat tanaman tersebut kian berkurang dan tidak stabil. Akhirnya
biayanya pun jadi mahal. Namun synthetic biology mampu menghasilkan pasokan artemisin
secara berkelanjutan dengan biaya yang lebih murah. Produk tersebut akan
tersedia mulai tahun ini dan didistribusikan ke negara-negara berkembang dengan
harga murah. Produsen dan distributor hanya boleh mengambil keuntungan dari
produk tersebut dari negara-negara maju, bukan negara berkembang.
Read more...