Challange and Spirit
Terkait dengan Fund rising
project kami semua dari masing masing tim mendapat tugas untuk menjual baju
kaos lengan pendek berwarna putih yang
dihiasi dengan tulisan “ I LOVE SBW ”. baju kaos dengan desain yang sederhana
ini, dimana huruf “I” dengan lambang double helix DNA menjadi salah satu ciri
khas dari fakultas kami, kata LOVE yang disimbolkan dengan sebuah bentuk hati
berwarna merah tentunya menjadi produk pertama dan sekaligus pengalaman pertama
buat kami dalam berjualan dengan tujuan utama untuk pengumpulan dana demi
mendukung kegiatan sumbawagen. Dalam project ini kami dibagi menjadi beberapa
tim, setiap tim terdiri dari 2 anggota
dan kami dari tim 5 dengan beranggotakan Nugrah dan Yuni berusaha untuk
berhasil dalam projek ini. setiap tim mendapat masing-masing satu kaos untuk
dijual, dan bagi 3 tim pertama yang berhasil menjual kaos lebih cepat dari tim
lainnya mendapat kesempatan untuk memperoleh satu buah kaos lagi untuk dijual.
Sudah terasa aura persaingan diantara kami saat itu, karena keuntungan yang
diperoleh, teknik penjualan, dan kekompakan dalam tim menjadi aspek penting
yang dinilai nantinya.
Baju dengan harga pokok
Rp.90.000 merupakan harga yang relatif begitu mahal bagi masyarakat Sumbawa untuk ukuran baju
kaos sesederhana itu tanpa memikirkan
kualitas kainnya terlebih dahulu. Kami pun harus benar-benar menggunakan teknik
pendekatan yang jitu kepada konsumen agar
baju kaos yang simple tapi terkesan sedikit indah itu dapt terjual
dengan mendapat keuntungan yang lumayan. Meskipun ini adalah pengalaman pertama
buat kami, tapi tidak membuat kami patah semangat dan mudah menyerah.
Pagi menjelang siang pada hari rabu, 2
april 2014 kami dengan jiwa pahlawan berhasil menjual kaos pertama kami dengan
target penjualan yaitu pak Anwar seorang staff kampus kami sendiri. Kaos
pertama berhasil terjual dengan harga Rp.100.000 meskipun dalam penawaran kami telah berusaha untuk
menawarkan harga yang lebih dari itu, tapi pada akhirnya kaos terjual dengan
harga segitu saja. Yahhh, kami pun berusaha untuk mengikhlaskannya meskipun
kami berharap mendapat harga yang lebih
cantik dari itu anggap saja semuanya menjadi awal yang lebih baik kedepannya
dalam menjalankan tugas kami.
Hari semakin siang terik
sang surya pun semakin terasa menyengat kulit kami yang hanya dilapisi baju
yang dengan kain yang tak begitu tebal, kami pun memutuskan untuk
melanjutkan penjualan pada sore hari dan
bila perlu dilanjutkan pada malam hari demi terjualnya kaos kedua yang kami
dapatkan menjelang terjualnya kaos pertama kami, karena kami terhitung menjadi
tim pertama yang berhasil menjual kaos
pertama kami.
Pada sore harinya, dengan sangat
menyesal ternyata kami tidak berhasil menjual kaos kedua kami. Kami pun
memutuskan untuk melanjutkan perjuangan kami pada malam harinya.
Malam pun tiba, kami pun merasa bingung kemana kami akan
melangkah mencari target penjualan selanjutnya. Dalam benak kami pun terfikir
untuk menuju rumah kerabat terdekatnya Yuni yaitu pamannya yang berada di
sebuah kompleks yang kami pun tak tahu namanya dan Yuni pun tak tahu dimana
letak rumah tersebut. Setelah
berkeliling dan bertanya pada orang sekitar akhirnya kami pun berhasil
menemukan rumah pamannya yuni. Setelah kami melakukan pendekatan emosional
akhirnya paman hanya dapat membantu dengan memberi sumbangan terhadap kegiatan
sumbwagen sebesar Rp.50.000,00 alasannya karena beliau tidak dapat membantu
kami dengan membeli kaos tersebut dikarenakan harganya yang terlalu mahal.
Perjuangan kami malam itu
pun berhenti ketika kami menuju rumah abang Yo salah seorang staff UTS yang
telah terlebih dahulu membeli kaos milik tim Asma & Cendra. Atas
rekomendasi beliau kami pun disarankan untuk mencoba menawarkan kaos tersebut
kepada Ibu Novi warek II di UTS. Kami memutuskan untuk melanjutkan langkah
perjuangan kami pada esok harinya saja,
kami pun sudah merasa sedikit ngantuk.
Pagi yang cerah pun telah
tiba untuk menyambut semangat baru kami kala itu. Dengan hati yang was-was kami pun menuju rumah kediaman ibu Novi
berharap kaos kedua kami laku terjual dengan harga yang kami harapkan.
Sesampai disana ternyata Bu Novi
menyukai desain baju kaosnya, akan tetapi beliau menyarankan agar ukuran dan
warna lebih divariasikan. Terlepas dari
itu, perempuan Sumbawa pun pada umumnya kebanyakan menggunakan hijab.
Maka dari itu, kombinasi lengan panjang dan lengan pendek pun diperlukan. Tidak
memerlukan waktu yang lama akhirnya, kaos kami pun terjual dengan harga Rp
150.000,00. Kami merasa sangat senang karena kaos kedua kami terjual dengan
harga yang begitu memuaskan dan kami pun segera beranjak pulang untuk
mempersiapkan laporan hasil penjualan kami yang akan dipersentasikan besok.
Senin, 04 April 2014
tepatnya dikampus ruang Bioteknologi pada pukul 10.00 WITA semua tim
bersiap-siap untuk mempersentasikan hasil penjualannya. Selain hasil penjualan,
kami juga diharuskan untuk mempresentasikan strategi penjualan yang kami
terapkan, saran dari pelanggan, dan berapa banyak pelanggan yang kami dapatkan.
Presentasi dilakukan menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan
bahasa umum yang digunakan dalam dunia international. Diharapkan dengan
berlatih berbicara menggunakan bahasa Inggris, akan meningkatkan kemampuan
berbahasa inggris kami sebagai mahasiswa. Kegiatan presentasi menggunakan
bahasa inggris merupakan wadah bagi kami untuk menjadi seorang mahasiswa yang
bertaraf internasional, iGEM adalah sebuah kompetisi yang berstandar
internasional. Jadi, untuk bisa bersaing dalam level internasional, maka kita
harus menjadi mahasiswa yang bertaraf internasional. Kegiatan tim Sumbawagen
yang berupa penggalangan dana (fund raising) dan komunikasi menggunakan bahasa
inggris ini kami harap mampu menuntun kami menjadi mahasiswa yang berstandar
internasional tersebut.
Pengalaman ini menjadi
pengalaman yang sangat berharga bagi kami semua, kami dapat menjadi orang
yang tidak akan pantang menyerah dalam menghadapi suatu
tantangan apalagi mengenai hal-hal yang baru. Hidup memang berat, susah dan tak
selalu seperti apa yang kita mau, tapi yang terpenting bagaimana kita berusaha
untuk menghadapinya dengan penuh semangat selalu berdoa dan tersenyum.
Kekompakkan pun menjadi salah satu hal yang penting dan dapat memudahkan
terwujudnya semuanya. Tetap semangat!!!!
0 komentar: