Diposting oleh Unknown | 0 komentar

Challange and Spirit





Terkait dengan Fund rising project kami semua dari masing masing tim mendapat tugas untuk menjual baju kaos lengan pendek  berwarna putih yang dihiasi dengan tulisan “ I LOVE SBW ”. baju kaos dengan desain yang sederhana ini, dimana huruf “I” dengan lambang double helix DNA menjadi salah satu ciri khas dari fakultas kami, kata LOVE yang disimbolkan dengan sebuah bentuk hati berwarna merah tentunya menjadi produk pertama dan sekaligus pengalaman pertama buat kami dalam berjualan dengan tujuan utama untuk pengumpulan dana demi mendukung kegiatan sumbawagen. Dalam project ini kami dibagi menjadi beberapa tim,   setiap tim terdiri dari 2 anggota dan kami dari tim 5 dengan beranggotakan Nugrah dan Yuni berusaha untuk berhasil dalam projek ini. setiap tim mendapat masing-masing satu kaos untuk dijual, dan bagi 3 tim pertama yang berhasil menjual kaos lebih cepat dari tim lainnya mendapat kesempatan untuk memperoleh satu buah kaos lagi untuk dijual. Sudah terasa aura persaingan diantara kami saat itu, karena keuntungan yang diperoleh, teknik penjualan, dan kekompakan dalam tim menjadi aspek penting yang dinilai nantinya. 

Baju dengan harga pokok Rp.90.000 merupakan harga yang relatif begitu mahal  bagi masyarakat Sumbawa untuk ukuran baju kaos  sesederhana itu tanpa memikirkan kualitas kainnya terlebih dahulu. Kami pun harus benar-benar menggunakan teknik pendekatan yang jitu kepada konsumen agar  baju kaos yang simple tapi terkesan sedikit indah itu dapt terjual dengan mendapat keuntungan yang lumayan. Meskipun ini adalah pengalaman pertama buat kami, tapi tidak membuat kami patah semangat dan mudah menyerah.

Pagi menjelang siang pada hari rabu, 2 april 2014 kami dengan jiwa pahlawan berhasil menjual kaos pertama kami dengan target penjualan yaitu pak Anwar seorang staff kampus kami sendiri. Kaos pertama berhasil terjual dengan harga Rp.100.000 meskipun  dalam penawaran kami telah berusaha untuk menawarkan harga yang lebih dari itu, tapi pada akhirnya kaos terjual dengan harga segitu saja. Yahhh, kami pun berusaha untuk mengikhlaskannya meskipun kami berharap  mendapat harga yang lebih cantik dari itu anggap saja semuanya menjadi awal yang lebih baik kedepannya dalam menjalankan tugas kami.  

Hari semakin siang terik sang surya pun semakin terasa menyengat kulit kami yang hanya dilapisi baju yang dengan kain yang tak begitu tebal, kami pun memutuskan untuk melanjutkan  penjualan pada sore hari dan bila perlu dilanjutkan pada malam hari demi terjualnya kaos kedua yang kami dapatkan menjelang terjualnya kaos pertama kami, karena kami terhitung menjadi tim pertama yang berhasil menjual  kaos pertama kami.  
Pada sore harinya, dengan sangat menyesal ternyata kami tidak berhasil menjual kaos kedua kami. Kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjuangan kami pada malam harinya.

Malam pun tiba,  kami pun merasa bingung kemana kami akan melangkah mencari target penjualan selanjutnya. Dalam benak kami pun terfikir untuk menuju rumah kerabat terdekatnya Yuni yaitu pamannya yang berada di sebuah kompleks yang kami pun tak tahu namanya dan Yuni pun tak tahu dimana letak rumah tersebut.  Setelah berkeliling dan bertanya pada orang sekitar akhirnya kami pun berhasil menemukan rumah pamannya yuni. Setelah kami melakukan pendekatan emosional akhirnya paman hanya dapat membantu dengan memberi sumbangan terhadap kegiatan sumbwagen sebesar Rp.50.000,00 alasannya karena beliau tidak dapat membantu kami dengan membeli kaos tersebut dikarenakan harganya yang terlalu mahal. 

Perjuangan kami malam itu pun berhenti ketika kami menuju rumah abang Yo salah seorang staff UTS yang telah terlebih dahulu membeli kaos milik tim Asma & Cendra. Atas rekomendasi beliau kami pun disarankan untuk mencoba menawarkan kaos tersebut kepada Ibu Novi warek II di UTS. Kami memutuskan untuk melanjutkan langkah perjuangan kami pada  esok harinya saja, kami pun sudah merasa sedikit  ngantuk. 

Pagi yang cerah pun telah tiba untuk menyambut semangat baru kami kala itu. Dengan hati yang was-was  kami pun menuju rumah kediaman ibu Novi berharap kaos kedua kami laku terjual dengan harga yang kami harapkan.
Sesampai disana ternyata Bu Novi menyukai desain baju kaosnya, akan tetapi beliau menyarankan agar ukuran dan warna lebih divariasikan. Terlepas dari  itu, perempuan Sumbawa pun pada umumnya kebanyakan menggunakan hijab. Maka dari itu, kombinasi lengan panjang dan lengan pendek pun diperlukan. Tidak memerlukan waktu yang lama akhirnya, kaos kami pun terjual dengan harga Rp 150.000,00. Kami merasa sangat senang karena kaos kedua kami terjual dengan harga yang begitu memuaskan dan kami pun segera beranjak pulang untuk mempersiapkan laporan hasil penjualan kami yang akan dipersentasikan besok.

Senin, 04 April 2014 tepatnya dikampus ruang Bioteknologi pada pukul 10.00 WITA semua tim bersiap-siap untuk mempersentasikan hasil penjualannya. Selain hasil penjualan, kami juga diharuskan untuk mempresentasikan strategi penjualan yang kami terapkan, saran dari pelanggan, dan berapa banyak pelanggan yang kami dapatkan. Presentasi dilakukan menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa umum yang digunakan dalam dunia international. Diharapkan dengan berlatih berbicara menggunakan bahasa Inggris, akan meningkatkan kemampuan berbahasa inggris kami sebagai mahasiswa. Kegiatan presentasi menggunakan bahasa inggris merupakan wadah bagi kami untuk menjadi seorang mahasiswa yang bertaraf internasional, iGEM adalah sebuah kompetisi yang berstandar internasional. Jadi, untuk bisa bersaing dalam level internasional, maka kita harus menjadi mahasiswa yang bertaraf internasional. Kegiatan tim Sumbawagen yang berupa penggalangan dana (fund raising) dan komunikasi menggunakan bahasa inggris ini kami harap mampu menuntun kami menjadi mahasiswa yang berstandar internasional tersebut. 

Pengalaman ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami semua, kami dapat menjadi orang yang  tidak akan  pantang menyerah dalam menghadapi suatu tantangan apalagi mengenai hal-hal yang baru. Hidup memang berat, susah dan tak selalu seperti apa yang kita mau, tapi yang terpenting bagaimana kita berusaha untuk menghadapinya dengan penuh semangat selalu berdoa dan tersenyum. Kekompakkan pun menjadi salah satu hal yang penting dan dapat memudahkan terwujudnya semuanya. Tetap semangat!!!!

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Blogroll