Diposting oleh Unknown | 0 komentar

Mission Impossible yang Pertama





Ini dia tantangan selanjutnya untuk kelanjutan project Sumbawagen. Jualan, merupakan tantangan selanjutnya untuk Saya dan Indah. Yah, walaupun ini adalah pertama kalinya kami berdua berjuaal, kami tetap semangat. Kisah ini, dimulai di malam hari bertempat di Griya Idola, di rumah target kami. Beliau ada orang yang sudah memiliki hubungan dekat dengan kami. Bang Revi dan keluarga merupakan target utama kami untuk mempromosikan kaos “I LOVE SBW”. Kebetulan juga Bang Revi adalah mentor mahasiswa laki-laki.
Hal pertama yang kami lakukan yaitu menjelaskan tentang project kami. Namun sayangnya, usaha pertama mengalami kegagalan. Meskipun demikian, kami berdua tetap berusaha walaupun ada unsur memaksa, heheheheh. Setelah beberapa lama kami berusaha mempromosikan kaos I LOVE SBW hasilnya tetap sama. Akan tetapi, karena kebaikan Bang Revi dan keluarga memberi kami sumbangan Rp 25.000,00 karena beliau sangat menghargai usaha dan kerja keras kami berdua. Kami berdua begitu berterimakasih kepada Bang Revi.
Kemudian, terget kedua kami adalah Pak Julmansyah (Wakil Dekan FTB), heheheh J. Kami berdua berniat menawarkan kaos I LOVE SBW ke Pak Jul untuk project kami. Sesampainya di rumah beliau, ternyata Pak jul tidak ada di TKP, kami berdua sempat panik, tapi mau gimana lagi beliau baru saja keluar karena ada urusan. Tapi besoknya kami berencana akan kembali menemui Pak jul.
     Hari  selanjutnya, persiapan untuk menemui target kami. Target pertama di hari kedua yaitu Pak Jul, hari itu kami berambisi untuk bisa membuat Pak Jul tertarik dan membeli kaos kami.  Kamipun langsung meluncur ke TKP, sesampainya di rumah pak Jul, kami langsung menawari beliau mrngguakan strategi yang sama yaitu memasang muka manis dan juga dengan cara memberi tahu beliau bahwa kami menjual baju ini untuk projek Sumbawagen. Setelah mejelaskan projek kami, kami langsung menawarkan baju I LOVE SBW ke pada beliau, setelah beliau mencoba dan melihat kualitas baju itu beliau memberikan saran, seharusnya baju yang kami jual ini tidak di patok dengan harga tinggi karena model dan juga desain yang kurang menarik. Namun, karena beliau menghargai kerja keras kami, beliau akhirnya membeli baju kami dengan harag yang tinggi, yakni Rp 160.000,00. Sungguh membuat hati kami berdua girang dan bahagia.
     Misi selanjutnya adalah menjual mukenah warna pink. Target kami selanjutnya adalah Pak Aris, dosen filsafat FTB sewaktu semester I. Saat tiba di rumah beliau, ternyata beliau pulang kampung. Oleh karena, karena ambisi kami, kami akhirnya terus mencari target pelanggan, hingga akhirnya kami memilih Ibu Ilmiyati Dekan Fakultas Psikologi sebagai target berikutnya. Kami pun segera menuju ke rumah Ibu Ilmy, meskipun kami berdua sempat tersesat di perkarang Ibu Ilmy karena itu baru pertama kalinya kami kesana. Akhirnya setelah mencari dan tersesat beberapa menit rumah Ibu Ilmy pun kami temukan, tapi sebuah kejadian yang tak pernah kami bayangkan L, ternyata Ibu Ilmy sedang tidak berada dirumahnya, beliau sedang pergi mengantar anaknya ke acara ulang tahun. Sempat api semangat kami meredup, tiba-tiba api semangat menjual pun kembali membara.
Terbesit di pikiran bahwa masih ada pelanggan yang akan menjadi target selanjutnya yakni Pak Wid, Warek II Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kami pun langsung menuju ke rumah Pak Wid di Desa Pungka, seteleh menempuh perjalanan sekitar 30 menit kami  akhinya sampai di lokasi. Alhamdulillah, ternyata Pak Wid ada di rumahnya. Kami pun langsung mempersiapkan strategi untuk menarik perhatian Pak Wid terhadap mukenah pink yang kami bawa. Strateginya masih sama, yakni dengan cara menjelaskan mengenai project Sumbawagen. Alhamdulillah lagi J, ternyata istri Pak Wid tertarik dengan mukenah pink itu. Hati kami pun merasa senang dan bergembira, akhirnya kami  semua usaha dan kerja keras kami berdua membuahkan hasil yang manis. Kami pulang dengan hasil yang cukup memuaskan, meski melewati banyak kendala tapi kami tetap berusaha untuk menjual baju, Setelah menyelsaikan tugas ini kami mendapatkan banyak pelajaran kalau untuk mendapatkan hasil yang memuaskan janganlah putus asa selalu berjuang, dan juga kami megerti betapa susahnya mencari uang.
(Abdhi dan Indah)

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Search This Blog

Blogroll